Selasa, 22 Oktober 2013

Tips Melihat Jenis Kelamin Lovebird Paling Ampuh
Dilihat Dari Paruhnya.


Mungkin cara yang paling efektif dari semua cara adalah melihat dari paruhnya, tapi ada kelemahannya yaitu membutuhkan jam terbang alias pengalaman yg lebih untuk dapat menguasainya.
Tips + Foto : Mabung @Kicaumania
 
Untuk Love Bird jantan, paruhnya mulai dari pangkal sampai ujungnya cenderung meruncing sedang yg betina bentuk paruhnya mulai dari pangkal sampai ujung ekornya cenderung melebar ke samping.
Biasanya usia 3-4 bulan ke atas sudah bisa dilihat.
 
Sumber : www.kicaumania.org
 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4B6tD4JP519rYPe_PdHzvuKGRIRcYIHQyZDkhG5jKWXehA05x6vbXgFA_L95I60rLA-OT6B4k-nd_uDABts48doSZgxJp3CxyrsLBuRyzIZ77Z_9ty1R2FbZ5r8zYbXvhXm5qh-oRCfI/s1600/lovebirds.jpg

Sexing lovebird berdasarkan perbedaan perilaku

Referensi Wajib Baca
Lovebird yang sering ditangkar di berbagai negara, termasuk Indonesia, umumnya berasal dari jenis muka salem (Agapornis roseicollis), kacamata fischeri (Agapornis fischeri), dan kacamata topeng (Agapornis personatus). Namun ketiga jenis lovebird ini sulit dibedakan jenis kelaminnya. Beberapa orang mencoba membuat panduan sexing berdasarkan katuranggan, seperti bentuk kepala, ukuran tubuh, dan bentuk paruh. Ada juga sexing lovebird berdasarkan perbedaan perilaku antara burung jantan dan betina, seperti akan dijelaskan Om Kicau dalam artikel kali ini.
Perlu diketahui, lovebird terdiri atas sembilan spesies. Enam di antaranya bersifat monomorfik, yaitu burung jantan dan burung betina memiliki penampilan yang sama, terutama warna bulu, sehingga sulit dilakukan sexing melalui pengamatan mata.
Selain tiga spesies terpopular seperti disebutkan di atas, tiga spesies lain yang termasuk monomorfik adalah kacamata nyasa (Agapornis lilianae), kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis), dan lovebird kerah hitam (Agapornis swinderniana).
Sedangkan tiga spesies lovebird bersifat dimorfik, sehingga burung jantan dan betina bisa dibedakan dari warna bulunya. Ketiga spesies yang bersifat dimorfik adalah lovebird madagascar (Agapornis canus), lovebird muka merah (Agapornis pullaria), dan lovebird abyssinian (Agapornis taranta). Tiga spesies tersebut tidak termasuk dalam pokok bahasan artikel ini.
Sebagai tambahan, muka salem dan kerah hitam termasuk jenis lovebird non-klep / non-eyering. Selebihnya merupakan lovebird kacamata / klep (eyering), di mana bagian mata dikelilingi cincin / ring berwarna putih. Info selengkapnya mengenai jenis-jenis lovebird bisa dilihat di Halaman Burung Lovebird.

Sexing atau menentukan jenis kelamin
Sejauh ini, belum ada metode sexing lovebird yang paling akurat kecuali melalui tes DNA. Beberapa penangkar mencoba mengembangkan metode sexing berdasarkan katuranggan tertentu, misalnya postur betina sedikit lebih besar dan lebih kekar daripada jantan, bulu jantan lebih terang daripada betina, dan sebagainya.
Ada lagi yang menggunakan metode perabaan pada tulang pelvic, atau supit udang di bawah kloaka, di mana burung betina mempunyai supit udang yang lebih longgar daripada burung jantan. Namun, dalam praktiknya, semua itu tidak mudah diterapkan di lapangan. Hasilnya pun tidak bisa menjamin 100 persen benar.
Meski demikian, melalui pengalaman bertahun-tahun, setiap penangkar biasanya menemukan cara tersendiri dalam melakukan sexing. Beberapa penangkar Belanda bahkan melakukan sexing berdasarkan pengamatan perilaku antara lovebird jantan dan betina.
Sexing berdasarkan perbedaan perilaku burung jantan dan betina ini sesuai dengan hasil penelitian Wessel van der Veen yang dimuat dalam website ethologie.nl. Wessel melakukan penelitian ini dengan menyebar formulir online kepada para penangkar.
Formulir berisi daftar pertanyaan tentang perilaku lovebird jantan dan betina dalam kandang masing-masing.  Tercatat ada 73 formulir yang masuk, tiga di antaranya disingkirkan karena memuat data lovebird yang sama, sehingga yang dianalisis hanya 70 formulir saja.

Data awal yang masuk
Berdasarkan data awal yang masuk, ada 30 ekor (43%) lovebird yang diketahui jenis kelaminnya, terdiri atas 19 ekor jantan (27%) dan 11 ekor betina (16%). Selebihnya, 40 ekor (57%), tak diketahui jenis kelaminnya. Karena itu, hanya 30 ekor yang diteliti lebih lanjut, terutama mengenai beberapa perilaku mereka.
Adapun umur lovebird yang diteliti bervariasi, mulai dari 10 minggu sampai 13 tahun. Sebanyak 28% berumur kurang dari 1 tahun, 52% berumur kurang dari 2 tahun, 73% berusia kurang dari tiga tahun, dan hanya 15% yang berumur lebih dari 5 tahun.
Umur lovebird secara signifikan memiliki hubungan dengan salah satu perilaku, yaitu masturbasi, di mana hal ini sering dilakukan lovebird yang berumur tua.
Sedangkan spesies lovebird yang diteliti terdiri atas 40 ekor Agapornis roseicollis (57%), 20 ekor Agapornis personatus (29%), 7 ekor Agapornis fischeri (10%), dan 3 ekor dari spesies lain (4%).

Perilaku dan jenis kelamin
Karena jumlah lovebird yang diketahui jenis kelaminnya berjumlah 30 ekor, mereka inilah yang paling tepat untuk ditelisik perilakunya. Dalam tabel, burung jantan dimasukkan dalam kolom Jantan (warna biru muda), sedangkan betina dimasukkan dalam kolom Betina (pink).
Tetapi yang belum diketahui jenis kelaminnya tetap dilibatkan dalam penelitian ini, dan dimasukkan dalam kolom Unsexing. Selanjutnya, Anda bisa melihat 10 tabel yang berisi hasil penelitian, yang sebagian dapat dijadikan referensi dalam membedakan jenis kelamin lovebird.
Di bawah tabel terdapat nilai chi kuadrat (X2) dan nilai p atau standar deviasi untuk mengetahui efek nyata (signifikansi) atau tidak dari setiap perbedaan perilaku yang diteliti. Efek dianggap signifikan jika nilai p lebih kecil dari 0,05. Semua efek yang signifikan telah divalidasi menggunakan metode penghitungan ulang nilai p melalui Prosedur Monte Carlo.
Pengamatan perilaku yang dilakukan Wessel van der Veen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Sexing sebelum burung dijodohkan
  • Perilaku menggigit objek / benda dalam kandang
  • Posisi kaki saat bertengger
  • Perilaku masturbasi
  • Bulu ekor
  • Perilaku makanan
Kelima jenis perilaku ini bisa membantu kita dalam menentukan jenis kelamin sebelum burung kita satukan dalam kandang.
2. Sexing setelah burung berjodoh
  • Perilaku membawa bahan sarang
  • Buka sayap sebelum kawin
  • Menggaruk kepala sebelum kawin
  • Aktivitas mengerami telur
  • Memberi makanan kepada anakan
Mungkin Anda akan bertanya, untuk apa melakukan sexing untuk lovebird yang sudah berjodoh? Sexing tetap diperlukan, karena bisa digunakan untuk membuat data indukan. Suatu saat, jika ingin memisahkan pasangan tertentu, Anda tinggal menjodohkan ulang dengan LB jantan / betina lainnya berdasarkan data induk jantan dan data induk betina yang sudah Anda miliki.
Berikut ini hasil penelitian Wessel van der Veen berdasarkan 10 perbedaan perilaku antara lovebird jantan dan lovebird betina.
Perilaku menggigit objek dalam kandang
Perilaku menggigit pada lovebird
Pada tabel terlihat bahwa lovebird betina lebih sering menggigit objek secara langsung. Pengertian menggigit secara langsung adalah begitu melihat / mengetahui benda di dalam kandang, misalnya kayu atau mainan yang bisa digigit, burung akan mendekati dan langsung menggigit.
Sebab ada juga lovebird yang tak langsung menggigit, tetapi menyentuh terlebih dulu, meraba-raba dengan paruhnya, membaui, dan baru menggigit. Lovebird jantan umumnya menggigit tidak secara langsung.
Pengamatan perilaku menggigit objek di dalam kandang ini memiliki standar deviasi (p) 0,004, atau lebih kecil daripada 0,05, sehingga hasilnya sangat signifikan dan bisa dijadikan salah satu patokan dalam membedakan jenis kelamin lovebird.
Posisi kedua kaki saat bertengger
Kaki lovebird saat bertengger
Ketika lovebird bertengger, apalagi dalam posisi beristirahat, Anda bisa mengamati bagaimana jarak kedua kakinya dan bandingkan dengan lebar bahunya. Pada lovebird betina, jarak kedua kaki agak longgar, atau kira-kira selebar bahunya.
Sedangkan pada lovebird jantan, jarak kedua kaki cenderung rapat atau lebih sempit daripada lebar bahunya. Hasil penelitian perilaku ini cukup akurat, mengingat standar deviasi (p) kurang dari 0,001, atau lebih kecil daripada 0,05 sehingga sangat signifikan.
Perilaku masturbasi
Perilaku masturbasi pada lovebird
Objek dalam kandang adalah benda apa saja yang ada dalam kandang, misalnya tenggeran, jeruji kandang, dan sebagainya. Hasil penelitian perilaku ini menunjukkan, lovebird betina lebih sering melakukan masturbasi daripada LB jantan.
Namun data yang terkumpul kurang lengkap, karena banyak penangkar yang tidak mengamatinya. Akibatnya standar deviasi yang dihasilkan sangat besar (0,710), jauh di atas 0,05, sehingga hasilnya sangat tidak signifikan, dan tidak bisa dijadikan patokan dalam penentuan jenis kelamin lovebird.
Hasil ini juga sejalan dengan pendapat para ahli parrot, bahwa perilaku masturbasi lebih berkaitan dengan umur lovebird, di mana burung yang sudah tua akan lebih sering melakukan hal ini, terutama yang tidak memiliki pasangan. Namun burung tua yang sudah punya pasangan pun terkadang masih sering melakukan masturbasi.
Bulu ekor
Bulu ekor lovebird jantan dan betina
Dalam beberapa literatur, bulu ekor lovebird jantan biasanya meruncing di bagian ujung. Sedangkan bulu ekor pada betina lebih mengembang, sehingga bagian ujung ekor terlihat lebih rata.
Dari tabel di atas terlihat, lovebird betina sering mengembangkan bulu ekornya daripada LB jantan, sehingga ujung ekor tidak mruncing. Sayangnya, banyak penangkar yang tak pernah mengamatinya. Akibatnya, standar deviasi yang dihasilkan cukup besar (0,130), jauh di atas 0,05, sehingga hasilnya bisa dikatakan tidak signifikan.
Perilaku memberi atau menerima makanan
Perilaku makanan pada lovebird
Lovebird jantan terlihat lebih sering memberi makanan kepada pasangannya. Standar deviasi kurang dari 0,001 menunjukkan bahwa penelitian tentang perilaku makanan ini sangat signifikan, dan dapat dijadikan salah satu patokan dalam menentukan jenis kelamin lovebird.
Patokan ini terutama dapat digunakan ketika Anda menangkar lovebird dalam kandang koloni, lalu menemukan pasangan yang sudah berjodoh. Nah, pada burung yang sudah berjodoh inilah Anda bisa menentukan mana yang jantan dan mana betina melalui pengamatan perilaku memberi dan menerima makanan.
Apabila patokan ini Anda gunakan dalam kandang soliter, dan Anda benar-benar belum mengetahui mana yang jantan dan betina, masih ada kemungkinan kedua burung dalam kandang adalah sama-sama betina, atau sama-sama jantan.
Meski burung kelihatannya berjodoh, bahkan sering loloh-lolohan, salah satu dari pasangan sesama jenis kelamin ini akan menunjukkan perilaku sebagaimana burung betina, dan yang satu lagi akan menunjukkan perilaku sebagaimana burung jantan. Hal ini tak mungkin dijumpai dalam kandang koloni, di mana lovebird dengan nalurinya tidak akan salah memilih calon pasangannya.
Perilaku membawa bahan sarang
Perilaku lovebird membawa bahan sarang
Perilaku lovebird jantan dan betina saat membawa bahan sarang ke kotak sarang ternyata menarik untuk diamati. Ada yang sibuk mengangkut bahan sarang sepanjang waktu, bahkan terlihat seperti stres. Tetapi ada juga yang melakukannya secara lebih santai. Bahkan ada juga lovebird yang tidak mau membawa bahan sarang ke kotak sarang.
Berdasarkan penelitian ini, ternyata lovebird jantan dan betina sama-sama terlihat membawa bahan sarang untuk disusun di dalam kotak sarang. Burung betina lebih sering sibuk sepanjang waktu dan seperti terlihat stres. Mungkin ini merupakan bentuk pertanggungjawabannya untuk telur-telur yang akan dikeluarkannya.
Tetapi standar deviasi dalam penelitian ini cukup besar (0,090), melebihi 0,05, sehingga perbedaan perilaku membawa bahan sarang antara lovebird jantan dan betina tidak terlalu signifikan, dan tidak bisa dijadikan patokan utama dalam membedakan jenis kelamin lovebird.
Perilaku membuka sayap sebelum kawin
Buka sayap sebelum kawin
Beberapa saat menjelang kawin, sebagian besar lovebird betina maupun lovebird jantan sama-sama sering terlihat membuka sayapnya. Hanya saja, lovebird betina terlihat lebih sering membuka sayap daripada jantan.
Standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,046, atau lebih kecil daripada 0,05, sehingga perbedaan perilaku ini cukup signifikan. Perilaku buka sayap sebelum kawin bisa diamati dalam kandang koloni maupun kandang soliter, untuk keperluan membuat data indukan.
Catatan: Sebenarnya lebih tepat mengamati posisi burung saat kawin. Burung jantan pasti di atas (he.. he..) Ini bisa diamati dalam kandang koloni maupun soliter.
Perilaku menggaruk kepala sebelum kawin
Lovebird menggaruk kepala pasangannya
Sebelum kawin, terkadang lovebird sering menggaruk kepala pasangannya. Tetapi perilaku ini lebih sering ditampilkan lovebird jantan. Perbedaan perilaku ini sebenarnya juga signifikan, karena standar deviasi hanya 0,037 atau lebih kecil daripada 0,05.
Anda juga dapat menjadikan tengara ini sebagai pendukung sexing lovebird di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, terutama untuk pembuatan data indukan yang akan bermanfaat di kemudian hari.
Aktivitas mengerami telur
Aktivitas mengerami telur lovebird
Hampir semua literatur menyebutkan, hanya lovebird betina yang mengerami telur-telurnya. Tapi dalam penelitian ini dilaporkan ada dua ekor lovebird jantan yang ikut mengerami telurnya. Wessel menduga, kedua penangkar melihat burung jantan masuk ke dalam sarang dan keliru menafsirkan bahwa burung jantan ikut mengerami telur-telurnya.
Yang pasti, lovebird betina lebih sering mengerami telur-telurnya (68%). Ada juga induk betina yang tidak mau mengerami telurnya, karena adanya beberapa faktor pemicu, meski dalam penelitian ini jumlahnya relatif sedikit (21%). Secara keseluruhan, perbedaan perilaku dalam mengerami telur ini sangat signifikan, karena standar deviasi tercatat 0,025 atau lebih kecil daripada 0,05.
Pengamatan ini bisa dilakukan baik di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, dengan tujuan utama untuk pembuatan data indukan.
Perilaku memberi makanan kepada anakan
Aktivitas lovebird memberi makan anaknya
Lovebird jantan dan betina sebenarnya sama-sama memberikan makanan kepada anak-anaknya. Dalam penelitian ini, hanya ada seekor lovebird jantan yang tak mau memberikan makanan kepada anaknya.
Namun perbedaan perilaku ini sangat tidak signifikan, karena standar deviasi 1,000, sehingga tidak bisa dijadikan patokan dalam penentian jenis kelamin lovebird.
Kesimpulan
Beberapa perilaku lovebird jantan dan betina menunjukkan perbedaan yang begitu besar, meski sampel yang digunakan relatif sedikit (30 ekor). Ada tiga perilaku yang memiliki perbedaan besar dan bisa dijadikan patokan utama dalam sexing lovebird, yaitu :
  • Lovebird betina lebih sering menggigit benda secara langsung.
  • Lovebird jantan lebih sering memberikan makanan, sedangkan lovebird betina lebih sering menerima makanan.
  • Pada lovebird jantan, posisi kedua kaki lebih rapat daripada burung betina.
Perilaku tertentu sebelum kawin seperti membuka sayap, atau menggaruk kepala pasangannya, mungkin kurang cocok diterapkan sebagai patokan sexing untuk LB yang belum dimasukkan dalam kandang atau belum berjodoh.
Namun perilaku seperti ini tetap dapat dilakukan untuk burung yang sudah berjodoh, baik di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, terutama untuk pembuatan data induk jantan dan induk betina.
Sebagai penutup, Om Kicau hanya ingin menyimpulkan, bahwa beberapa perilaku lovebird jantan dan betina memiliki perbedaan yang signifikan dan dibuktikan Wessel melalui uji statistik. Tetapi, apakah hasil penelitian ini bisa diterapkan 100%, ini masih perlu dipertanyakan.
Anda bisa mencoba melakukan sexing melalui beberapa perbedaan perilaku yang signifikan saja. Itu pun masih butuh pembuktian terus-menerus, sehingga bisa mengasah keterampilan Anda dalam membedakan jenis kelamin lovebird.
Sebagai panduan, tidak ada salahnya untuk mencoba. Tetapi, bagaimana pun, sexing lovebird paling akurat sejauh ini masih bertumpu pada pengamatan endoskopi atau tes DNA.
Semoga bermanfaat.

Salam sukses, Salam dari Om Kicau.
copas : http://omkicau.com/2013/06/09/sexing-lovebird-berdasarkan-perbedaan-perilaku/#more-70685

Kamis, 17 Oktober 2013

Cara Beternak Lovebird

Cara beternak lovebird yang harus diperhatikan adalah ketersediaan makanan. Lovebird yang hidup di alam liar memiliki ketersediaan yang sangat banyak. Makanan lovebird antara lain buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian lainnya. Beternak lovebird di dalam kandang/sangkar sebaiknya membatasi makanan yang mengandung lemak. Hal ini untuk menghindari kegemukan karena bisa berakibat burung lovebird tidak lincah.

Usaha Sampingan Ternak Lovebird
Makanan yang baik untuk lovebird rumahan adalah sayuran yang masih segar seperti bayam, sawi, kangkung, jagung muda, dan brokoli. Sayuran diberikan setiap hari dan akan lebih baik jika sayuran alami yang tidak mengandung bahan kimia. Setiap 2 minggu sekali ternak lovebird perlu diberi buah-buahan; apel, pepaya, dan pisang. Cara ternak lovebird agar tidak mengalami kegemukan adalah membatasi pemberian makanan biji-bijian dan kacang-kacangan. Minuman susu segar bisa diberikan seminggu sekali.
Kandang Lovebird
Bentuk dan ukuran kandang lovebird banyak macamnya. Para pelaku usaha sampingan lovebird ada yang membuat kandang lovebird berbentuk kotak, bulat, ada pula yang berbentuk segi enam. Ukuran kandang lovebird makin besar makin baik agar lovebird dapat bergerak bebas seperti di habitat aslinya.
Konstruksi kandang lovebird yang baik terbuat dari kawat besi yang dilengkapi dengan tempat mandi terpisah. Hal ini karena lovebird termasuk jenis burung yang suka mandi. Begitu pula tempat minum harus selalu terisi, jangan sampai kehabisan. Air munum harus diganti setiap hari untuk menjaga agar lovebird tetap sehat.
Kandang Lovebird Berkerangka Kayu
Memandikan lovebird dengan cairan antiseptik  dengan cara disemprotkan perlu dilakukan seminggu sekali. Cara ternak lovebird di dalam kandang juga perlu diberikan pasir grit atau bisa dibuat dari tulang cumi-cumi yang dapat berfungsi dalam proses pencernaan dan pembentukan cangkang telur ketika lovebird siap bertelur.
Belajar cara beternak lovebird butuh ketekunan dan banyak bertanya kepada peternak yang sudah berhasil. Karena harga lovebird yang terus bertahan bahkan cenderung naik, budidaya lovebird bisa dijadikan peluang usaha sampingan yang menguntungkan. Wajar saja, saat ini banyak bermunculan penangkaran lovebird.

Cara Peletakan Kandang Love Bird

 

Peletakan kandang lovebird juga harus diperhatikan agar tidak sampai terjadi burung stress, sakit, atau bahkan sampai mati.
Penempatan kandang yang ideal, ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

1.Keamanan Ruangan
yang kami maksud dengan keamanan ruangan adalah, usahakan ruang anda tidak kontak langsung dengan dunia luar. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini mencegah love bird anda terbang entah kemana bila terjadi kejadian love bird lepas dari kandang. Paling tidak, tutup jalan keluar dengan Kawat ram, sehingga udara tetap segar, dan Love bird tetap aman di dalam ruangan.

2.Tingkat Kelembaban ruangan.
Ruangan yang terlalu lembab akan memancing tubuhnya jamur/lumut/serangga, dan beragam penyakit, terlebih berpengaruh terhadap glodok love bird. Glodok yang lembab menyebabkan ketidaknyamanan Lovebird berada dalam glodok, tentu juga mengganggu proses produksi dan kesehatan Love Bird. Disarankan ruangan yang akan dipakai tidak terlalu lembab

3.Tingkat Keramaian ruangan
Love bird juga akan terganggu dan bisa stress kalau lingkungan sekitarnya terlalu ramai dan bising, terlebih terlalu banyak orang lalu lalang. Jika lovebird merasa stress, tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan dan proses produksi, ada juga yang akan bunuh diri jika Love bird sangat sangat stress. Disarankan ruangan yang akan dipakai tidak terlalu berisik dan jarang dilalui orang.

4.Pencahayaan
Sediakan pencahayaan yang baik dalam ruangan yang akan anda pakai, Pencahayaan sedikit banyak mempengaruhi semangat dari Love Bird itu sendiri. jika terlalu gelap pada siang hari, jelas love bird akan bermalas malasan, dan tidak bersemangat. Bagusnya pada saat siang hari, banyak cahaya yang masuk dalam ruangan, selain ruangan akan menjadi hangat pada siang hari, Love Bird dijamin akan semangat dan ngoceh.

5.Kualitas udara yang baik
Ruangan yang terdapat ventilasi udara sangat dianjurkan sebagai penempatan Kandang2 love bird anda. Ruangan yang terlalu pengap, dan berdebu akan mengganggu sistem pernafasan Love Bird, terlebih pada anakan yang baru lahir sangat beresiko terjadi kematian karena pernafasan terganggu.
6.Kebersihan Ruangan
Pilihlah ruangan yang bersih, baik dari debu, serangga, dan hewan liar lain. Minimalkan adanya barang2 bekas dengan bau tidak sedap, juga minimalkan adanya kecoak, tikus, atau serangga lain yang dapat mengganggu dan mengancam Love Bird, Glodok, Telur, Serta anakan yang baru menetas. Diharapkan tanpa adanya ancaman dan pengganggu dari hewan lain, Love Bird akan merasa aman dan dapat produksi dengan lancar.

Itulah saran yang dapat kami berikan jika anda masih merasa kebingungan menempatkan kandang2 Love Bird anda. Meskipun kami bukan ahli dalam dunia Love Bird, kami menarik kesimpulan dari pengalaman kami sendiri.

Cara Sukses Budi Daya Lovebirds


Usaha SampinganCara Sukses Budidaya Burung Love Bird Keinginan Menginovasi Usaha Yang Ingin maju dan Berkembang , membuat ketertarikan kita menjadi seoarang pengusaha yang terampil , mandiri dan Sukses . Selalu mencoba dan melakukan merupakan hal yang Penting bagi kita Untuk merencanakan dan Mempelajari Sebuah Trik dan tips Sebuah Usaha , dan Pada Kali ini Saya Berbagi Informasi Seputar Dunia Ternak Unggas Terhadap Ternak Burung Love Bird .

Bagi pemula beternak love bird sangatlah mudah, peternak pun tidak akan kerepotan urusan makan burung ini karena tidak makan jangkrik. Untuk itu langsung saja kita bahas bagaimana cara beternak love bird dengan mudah. sangat gampang dan sangat Efisien . he he..



Poin - Poin Ternak  Love Bird yang harus Kita Perhatikan dari awal  :
  •  Cara membuat kandang love bird :
Siapkan saja kawat ram atau sangkar besi ukuran 50x50x50 cm bisa di tempati sepasang love bird.
Jangan lupa siapkan tempat bertelur burung ini yang terbuat dari kotak kayu ukuran 25x20x25 cm.
Siapkan juga tenggeran, Untuk teman -Teman jangan Sekali Membuat kandang Berpatokan Seperti ini , melainkan ini adalah sebuah contoh .









  • Cara Memilih Indukan  LoveBird :

Lovebird mulai produktif sekitar umur 7 bulan ke atas. Sedang yang sudah berumur 3 tahun keatas sudah kurang produktif lagi. Untuk pembelian Lovebird sebaiknya kita ke tempat peternak yang sudah terkenal akan kualitas love bird yang dijualnya.



  • Cara Membedakan Love jantan dan Betina :

Cara yang paling mudah untuk membedakan antara love bird jantan dan love bird betina adalah dengan meneliti bagian cupit yang terletak di bawah anus LoveBird . Kemudian kita raba, apabila lancip ,rapat dan keras maka kemungkinan besar itu adalah pejantan sedangkan kalau capitnya tumpul, lebar, dan lembek maka itu adalah love bird betina. Ciri yang lainnya adalah LoveBird  Betina yang sedang Birahi akan mengumpulkanbahan bahan  sarangnya yang di selipkan di bawah sayapnya sebelum di bawa ke kotak sarangnya. kalau membedakan berdasarkan paruhnya, Lovebird kita ambil yang seumuran dan kita lihat kalau paruh dari pangkal sampai ujung cenderung meruncing maka itu love bird Jantan tetapi kalau paruh cenderung melebar berarti love bird Betina.
  • Cara Pemberian Pakan :
Pemberian pakan yang berkualitas juga akan berpengaruh terhadap keturunan Love bird, banyak jenis
pakan yang sering dipakai peternak adalah jagung muda, toge, sawi, kwaci karena pakan pakan tersebut bisa meningkatkan birahi Lovebird.

  • Cara Penempatan  LoveBird  di Kandang :
Dua cara beternak love bird yaitu dengan Kandang koloni atau individual sepasang dalam 1 Kandang. Kelemahan dengan sistem koloni adalah kita agak susah dalam melacak garis keturunan sedangkan secara individual maka kita lebih mudah melacak garis keturunannya. Kelebihan penempatan secara individual adalah lebih memudahkan kita bereksperimen untuk menemukan varian yang baru. Penempatan Lovebird adalah di Kandang kotak kayu dengan ukuran 80cm x 40cm x 40cm
  • Cara Persiapan Menjelang Reproduksi :

Yang harus disiapkan adalah kotak glodok untuk bertelor dan mengerami. tempat glodok umumnya di buat dengan kayu, sedangkan bahan sarang terbuat dari kulit jagung yang sudah dikeringkan. Telur love bird biasanya  berkisar 4-6 butir. masa mengerami Love Bird adalah selama 21 sampai 23 hari. setelah burung menetas induk jantan dan betina akan menyuapi anaknya secara bergantian. Sekitar umur 6 sampai 8 mingggu anakan mulai keluar dari sarangnya.


setelah anakan Lovebird bisa makan sendiri maka ambil anakan love bird dan pisahkan dari induknya supaya induknya bisa kembali bereproduksi. Apabila indukan tidak mau  Meloloh atau menyuapi anaknya maka segera ambil anakan kemudian kita suapi sendiri. Pembuatan kotak untuk anakan adalah berukuran 40cm x 40cm x 40cm di lengkapi lampu bohlam 5 watt untuk menghangatkan anakan Lovebird. suapi anakan Lovebird setiap 2 jam sekali dengan bubur bayi SUN kacang hijau. tingkat kekentalan bubur di sesuaikan dengan umur anakan, semakin dewasa maka bubur yang kita berikan semakin kental. Setelah anakan berumur 3 atau 4 minggu kita mulai latih dengan memberikan makanan lain sperti buah-buahan, sayuran,  millet dan makanan lainnya.

Itulah Beberapa Cara Sukses Budidaya Burung Love Bird semoga bisa membantu anda memulai usaha baru dengan omset puluhan juta rupiah.