Selasa, 26 November 2013

Ibu Derby: Karena hobi, punya 190 ekor kenari

Ibu Derby: Karena hobi, punya 190 ekor kenari

Seorang penangkar burung kenari memiliki puluhan pasangan burung induk, itu sudah biasa. Namun apa yang dilakukan Ibu Derby, warga Ciledug, Tangerang, ini terbilang luar biasa. Karena begitu hobi terhadap kenari, saat ini dia mengoleksi 20 pasangan induk, dan telah menghasilkan ratusan ekor anakan. Sebagian besar, atau sekitar 150 ekor anakan dari berbagai umur, sengaja dibesarkannya untuk dijadikan calon indukan.
Ibu Derby Kenari
Ibu Derby merawat 20 pasang induk dan 150 ekor anakan kenari.
—-
Menarik sekali apa yang dilakukan Ibu Derby. Ia begitu mencintai kenari, tanpa melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. Setiap pagi, ia mengantar sendiri anaknya yang sekolah di daerah Tomang (Jakarta Barat). Setelah itu balik ke rumah, mengerjakan apa yang biasa dikerjakan ibu rumah tangga lainnya, sekaligus merawat sekitar 190 ekor kenari di belakang rumah.
Sesekali Ibu Derby mampir ke Pasar Burung Pramuka untuk membeli pakan, sangkar, dan kebutuhan lain bagi burung-burung piaraannya. Siang hari, dia harus kembali ke Tomang, menjemput anaknya.
Sore harinya, dia mulai fokus lagi mengurusi ternaknya. Itu dilakukannya hingga malam sekitar pukul 21.00, sambil mengawasi anaknya belajar.
Ibu Derby Kenari
Ibu Derby sepulang dari membeli sangkar kenari di PB Pramuka.
—-
“Begitulah rutinitas saya sehari-hari, yang dikerjakan sendiri tanpa seorang pembantu pun. Tetapi ini sudah menjadi konsekuensi saya sebagai penggemar kenari, sekaligus sebagai rintisan untuk menjadi penangkar penari,” ujarnya kepada Om Kicau.
Lho, bukankah memelihara 20 pasangan induk dan 150 ekor anakan kenari itu sudah bisa dikatakan penangkar? Ibu Derby terkekeh. “Kalau dibilang penangkar, nyatanya sampai sekarang saya memang belum pernah menjual anakan kenari,” jawabnya.
Ibu Derby Kenari
Puluhan ekor kenari remaja siap dijadikan calon induk.
—-
Ya, sampai saat ini, Ibu Derby merasa masih nyaman dengan predikatnya sebagai penggemar kenari. Sampai sekarang, dia juga belum mengambil manfaat ekonomi dari memelihara ratusan ekor kenari di rumahnya. Apa yang dilakukannya masih sebatas hobi, sekaligus sedang belajar menangkar kenari.
Itu sudah dilakukannya sekitar 2,5 tahun. Kini, dia merasa sudah punya bekal memadai dalam urusan beternak kenari. Sebagian besar kendala dan rintangan dalam breeding kenari sudah bisa diatasinya, terbukti  dengan kehadiran 150 ekor anakan kenari hasil ternaknya.
Karena sudah mantap, mulai Januari 2014, dia berencana menjadi breeder yang sebenarnya. Artinya, bukan lagi sekadar merawat burung, memperoleh anakan kenari, lalu membesarkan hingga dewasa. Namun, sebagaimana breeder kenari lainnya, dia pun akan menjual anakan kenari sekaligus menjadi sumber penghasilan.
Ibu Derby Kenari
Membersihkan sangkar pun dilakukannya sendiri.
—-
Bekal yang diperolehnya sudah lebih dari cukup. Bahkan, menurut pantauan Om Kicau, justru sudah seperti penangkar berpengalaman. Apalagi dia menguasai seluruh seluk-beluk perawatan dan proses reproduksi kenari, karena semua dikerjakannya sendiri, tanpa bantuan perawat sama sekali.
“Setiap hari ya kasih pakan sendiri, membersihkan sangkar sendiri, beli pakan dan keperluan lain pun sendiri. Kalau pun kelak punya asisten atau perawat, setidaknya saya bisa mengarahkan, atau paling tidak susah dibohongi, he.. he..,” kata Ibu Derby. (Kelana Lana)
.
—-

Ibu Derby Kenari

Jalan Warna Mulya Utama No 58A, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang.
Kontak  : Pin BB 752fa00a
—-
Semoga bisa menjadi inspirasi kita bersama.
—-
Salam sukses, Salam dari Om Kicau.

Copas dari omkicau.com

Jumat, 15 November 2013

TIPS & TRIK TERNAK PARKIT

Kawan kawan semua,ini saya ada tips n trik untuk memelihara burung parkit.Hal yang dilakukan pertama adalah mengetahui seluk beluk dari tingkah sang burung.berikut sekilas infonya:
Diawali dengan sebuah adaptasi parkit itu burung yang mudah beradaptasi dan mudah ditangkar.



Mudah Beradaptasi
Parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Parkit ini adalah hewan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.Kesesuaian kandang juga berpengaruh terhadap adaptasi sang burung.Usahakan jauhkan dari tempat yang lembab.Dan usahakan kandang glodok yang diberikan tinggi dari tanah.Kurang lebih 2 meter.Sehingga jika nantinya parkit bertelur,suhu dalam kandang akan stabil dan telur cepat menetas.
Mudah ditangkar
Parkit mudah ditangkar dimanapun,dengan sistem koloni ataupun 1 kandang kecil untuk berpasangan,parkit ini mudah ditangkar,dengan modal kandang 2x2 meter parkit ini sudah dapat mudah ditangkar.Kecepatan dalam bertelur juga dipengaruhi oleh kandang,pangan dan cuaca.Jadi silahkan pahami dan rawat baik baik burung parkit anda.

Sistem Sangkar (Kandang)
Sarana terpenting dalam budidaya parkit adalah sangkar. Biasa pula disebut dengan kurungan. Sangkang dibuat dari kawat ram/kawat ruji, pilihlah yang berkwalitas baik karena tahan lama.Ditinjau dari segi tujuannya maka sangkar parkit dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1. Sangkar sistem Pasangan
2. Sangkar sistem beberapa pasangan
3. Sangkar sistem besar atau disebut voliere

1. Sistem sangkar pasangan
Sistem sangkar pasangan ini merupakan sistem yang dibilang banyak kelebihan dan kekurangan.Kelebihan dari sangkar ini adalah terjaganya kebersihan kandang serta makanan parkit.


2.Sistem sangkar beberapa pasang
Kandang seperti ini bisa dipakai untuk beberapa ekor pasang.Biasanya 2 pasang pada kandang ini sudah lumayan bagus.Kandangnya pun hanya ukuran 90x80cm.Kira kira ukuran beberapa cm tersebut sudah dapat untuk sangkar parkit yang anda miliki.


3. Sistem Vilitere
Nah inilah yang disebut sistem koloni.Parkit disini terdapat banyak pasang.Puluhan bahkan ratusan pasang parkit ada didalam sangkar ini.Kelebihan dari sistem ini adalah cepatnya berkembang biak sang burung dan kelemahannya adalah anda harus ekstra membersihkan kandang tersebut.Karena rawan jika salah satu parkit terserang penyakit.


Beberapa Tips&Trik :
a.Makanan utama burung ini adalah millet atau juga bisa jewawut,otek,jagung muda,sayuran,beras merah.
b.Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih terutama kandang.Suhu kandang harus normal, tidak panas saat siang hari, baiknya menggunakan atap tembus pandang dan dipasangi paranet pertanian.
c.Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
d.Pilihlah induk Parkit yang berbeda warna.
e.Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan
f.Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
g.Persiapkan pula kandang parkit cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.
h.Kandang burung parkit.
Peluang Usaha Ternak Burung Parkit – Untuk masalah tempat indukan yang disediakan berbentuk seperti balok dengan ukuran( P x L x T : 2m x 1m x 1,5m )
Tidak terlalu besar untuk disediakan bagi 15 pasang burung parkit

i.Ciri jantan dan betina burung parkit bisa dibedakan dengan mudah setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidungnya. Kalau warna di bagian itu putih kotor, krem atau coklat, maka bisa dipastikan itu berjenis kelamin betina
j.Proses penjodohan dilakukan sebelum pasangan ditempatkan di kandangnya masing-masing. Setelah terlihat menjodoh, setiap pasangan dipisahkan untuk dimasukkan ke kandang produksi.

Ciri-Ciri Jantan Dan Betina Burung Parkit
Ciri-ciri jantan dan betina:Parkit jantan berwarna biru yang kuat atau keunguan lembayung pada bagian hidung sedangkan betina berwarna putih atau biru tipis. Kepala jantan berbentuk bulat kompak agak besar dibandingkan betina.
Burung Parkit yang baik adalah burung yang aktif dan energik, nafsu makan banyak. Burung ini menginjak dewasa pada usia sekitar 90 hari, pada usia ini kebanyakan burung parkit akan mencari pasangannya dan memilih sarang yang disediakan untuk bertelur.
Pilihlah parkit yang sudah berjodoh. Burung parkit yang berjodoh ditandai dengan perilaku mereka yang saling berdekatan dan saling menyuap. Parkit jantan akan lebih banyak mengeluarkan suara berisik jika sudah menemukan pasangan.
Setelah bertelur sekitar 5-7 butir burung ini akan mengeram sekitar 15 hari, setelah menetas akan mengasuh anakannya 30-40 hari. Pada umur itu anakan mulai keluar dari sarangnya sedangkan induknya mulai bersiap untuk bertelur lagi.



Hal yang harus diperhatikan dalam beternak Parkit
1. Pemilihan Bibit : Pilihlah bibit yang mimiliki gen yang bagus dan sehat. sehat ditandai dengan bulunya yang rapi dan kloakanya tidak ada kotoran yang menempel. biasanya kalau ada kotoran yang menempel dikloaka parkit menandaka burung itu sedang sakit.
2. Kondisi Kandang : Hindari kandang yang mempunyai kelembaban yang cukup tinggi karena burung parkit akan mudah terserang mencret dalam kondisi lingkungan yang lembab. sinar matahari harus selalu ada agar burung tetap sehat tapi jangan terlalu panas.
3. Makanan harus mempunyai kwalitas yang baik, kandungan gizi yang seimbang
4. Perawatan, Perawatan yang rutin adalan membersihkan kandang, karena kandang yang kurang bersih berakibat pada kesehatan burung yang akan menurun

Tips Untuk Mengenali Burung Parkit Yang Sakit

Berikut adalah tips mengenali ketika burung parkit peliharaan Anda sedang sakit:
1. Carilah setiap perubahan perilaku, seperti parkit menjadi lesu, lamban, masalah keseimbangan, perubahan vokal, ketidakmampuan untuk bertengger, atau selalu berdiri di dasar kandang (tidak bertengger).
2. Perhatikan jika burung parkit sering bersin, adanya cairan yang keluar dari mata atau hidung, perubahan warna mata, atau terjadi pembengkakan di sekitar mata.
3. Amati perubahan dalam kebiasaan makan, seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebih, atau penurunan berat badan.
4. Perhatikan jika terdapat masalah pada bulu seperti perubahan warna atau bulu yang rontok diluar kebiasaan.
5. Perhatikan tanda-tanda lain seperti mengi, muntah, atau mulut terbuka saat parkit tertidur.
Perhatikan pula jika kepala parkit tampak sering mengangguk-angguk. Semua hal tersebut bisa menjadi indikasi parkit sedang sakit.
6. Amati terjadinya perubahan pada kotoran yang meliputi perubahan warna dan konsistensi (kepadatan).
Kotoran yang tidak seperti biasanya menunjukkan burung parkit sedang mengalami masalah kesehatan.
7. Perhatikan setiap perubahan fisik yang meliputi pendarahan, pembengkakan kaki atau sendi, dan benjolan pada tubuh

Tips Menjinakkan Burung Parkit.
Berikut adalah tips untuk menjinakkan burung parkit:
a.Setelah membeli burung dari pedagang burung ataupun petshop burung segera dimandikan dengan menggunakan tangan. Usapkan air dengan perlahan dan penuh kasih sayang. Jangan perlakukan dengan kasar.
b.Apabila sudah basah kuyub usap pelan-pelan tubuh burung parkit dengan sentuhan lembut. kemudian coba taruh di jari telunjuk kita agar bertengger.
 c.Pada kasus tertentu ada burung yang langsung bertengger tenang sambil menata/menyulam bulu-bulunya agar rapi dan cepat kering. Namun ada juga yang masih celingak-celinguk/bingung dan ingin pergi atau kabur dari tenggeran jari telunjuk kita. Untuk karakter burung yang seperti itu sebaiknya segera dimasukkan kandang terlebih dahulu dan diulangi lagi untuk esok harinya.
d.Untuk burung parkit yang sudah bisa tenang di atas tenggeran jari telunjuk bisa kita coba tawari makanan kesukaannya berupa milet putih/merah, biskuit, jewawut, tauge ataupun yang lainnya. Bila ia merespon pertanda burung itu sudah mulai jinak. tetapi bila belum jangan putus asa. biarkan beberapa saat agar tenang di atas tenggeran jari telunjuk. setelah itu masukkan kandang.
e.Pada masa penjinakkan untuk burung-burung yang belum mau mengambil makanan dari tangan kita, kandangnya cukup kita beri air minum saja tanpa makanan. Dengan tujuan supaya rasa lapar si burung memberi keberanian untuk mengambil makanan dari tangan kita langsung. Biasanya butuh waktu 1 hari setelah sedikit puasa burung parkit mulai 'terpaksa' mau mengambil makanan/biji milet langsung dari tangan kita.
f.Sewaktu masih menjalani masa penjinakan burung harus makan dari tangan kita langsung sehingga ia akan menyesuaikan atau beradaptasi dengan kita secara cepat.
g.Sebelum burung betul-betul jinak maka jangan diberi makan langsung dari tangan tanpa dalam kondisi basah/dimandikan hingga basah kuyub. Tujuan agar burung tidak kabur atau terbang.
h.Bila dalam kondisi basah biasanya ia akan tenang dan sibuk mengurusi bulu-bulunya yang acak-acakan karena air. Di saat itu momen pas untuk melatih agar ia mau makan pemberian dari tangan kita langsung.
i.Bila sudah mau makan langsung dalam kondisi basah biarkan hingga kering sambil kita suapi makanan kesukaannya.
 j.Sesekali perintahkan burung agar berpindah tenggeran dari jari telunjuk kita yang satu ketelunjuk kita yang lainnya. bila ia mau melakukan beri suapan hadiah untuknya. begitu seterusnya. Dan jangan lupa setiap kali memberi suapan sebut namanya agar terbiasa dengan perintah itu.
Lakukan berulang-ulang hingga si burung parkit betul-betul jinak

NB: Sangat susah untuk menjinakkan burung ini,tips paling utama jika anda ingin menjinakkan burung ini adalah dengan memberi makan dari piyik (kecil) hingga burung tersebut dapat makan dengan sendirinya.

Pada saat melakukan penangkaran burung palek, sering dijumpai beberapa gangguan kesehatan yang terjadi. Dengan mengenali gangguan kesehatan itu, diharapkan dengan cepat pula dapat mencari solusi pengobatan dan pencegahannya.

Beberapa Tanda gangguan kesehatan pada burung palek, antara lain:



  • Burung terlihat bermalas-malasan.

  • Burung ini termasuk burung yang aktif dan lincah, jika terlihat malas-malasan atau kurang aktif, bisa jadi karena kondisinya yang memang kurang sehat.



  • Bulu-bulu yang rusak / tidak teratur.

  • Palek termasuk burung pesolek, bila melihat bulu-bulunya berantakan, itu menunjukan burung sedang dalam kondisi kurang sehat.



  • Bulu yang berdiri.

  • Jika terlihat bulu-bulu berdiri, besar kemungkinan karena perubahan suhu di dalam kandang.



  • Kotoran sangat encer.

  • Kondisi kesehatan burung dapat dilihat dari kondisi kotorannya, bila berair (encer) berarti ada gangguan pencernaan yang berkaitan dengan masalah pakan.



  • Hidung dan mata berair.

  • Burung yang normal dan sehat memiliki panca indra yang bersih dan kering, bila salah satu organ tubuh tersebut berair, misalnya : mata dan lubang hidung (nostril) dipastikan bahwa burung dalam keadaan sakit.



  • Lebih sering berada di lantai kandang.

  • Burung yang sakit parah menunjukan gejala, tidak mau naik ke tenggeran karena terlalu lemah.



  • Vent atau kloaka yang kotor.

  • Burung yang sehat akan memiliki vent atau kloaka yang bersih, bila terdapat kotoran yang menempel sangat banyak, berarti burung mengalami gangguan kesehatan.



  • Bersuara aneh.

  • Burung sehat bernafas normal, bila terdengar suara aneh, kemungkinan burung mengalami masalah pada saluran pernafasannya.



  • Ekor naik-turun.

  • Ekor burung yang naik-turun seirama dengan nafasnya, menunjukkan dalam kondisi kepayahan karena sakit dan berkaitan dengan kelelahan, atau karena takut.



  • Kotoran berbau sangat menyengat.

  • Burung betina akan mengeluarkan kotoran lebih besar ukurannya dari kondisi biasa, dan berbau sangat menyengat bila berada dalam kondisi sedang bertelur dan mengerami, bila gejala itu ada tidak dalam kondisi birahi atau berreproduksi berarti ada masalah kesehatan pada burung tersebut.

    Semoga artikel Tanda gangguan kesehatan pada burung palek ini berguna bagi Anda yang tertarik untuk memelihara atau menangkar burung ini. Salam sukses.

    Tanda Gangguan Kesehatan Pada Burung Palek

    Pada saat melakukan penangkaran burung palek, sering dijumpai beberapa gangguan kesehatan yang terjadi. Dengan mengenali gangguan kesehatan itu, diharapkan dengan cepat pula dapat mencari solusi pengobatan dan pencegahannya.


    Beberapa Tanda gangguan kesehatan pada burung palek, antara lain:


  • Burung terlihat bermalas-malasan.
  • Burung ini termasuk burung yang aktif dan lincah, jika terlihat malas-malasan atau kurang aktif, bisa jadi karena kondisinya yang memang kurang sehat.


  • Bulu-bulu yang rusak / tidak teratur.
  • Palek termasuk burung pesolek, bila melihat bulu-bulunya berantakan, itu menunjukan burung sedang dalam kondisi kurang sehat.


  • Bulu yang berdiri.
  • Jika terlihat bulu-bulu berdiri, besar kemungkinan karena perubahan suhu di dalam kandang.


  • Kotoran sangat encer.
  • Kondisi kesehatan burung dapat dilihat dari kondisi kotorannya, bila berair (encer) berarti ada gangguan pencernaan yang berkaitan dengan masalah pakan.


  • Hidung dan mata berair.
  • Burung yang normal dan sehat memiliki panca indra yang bersih dan kering, bila salah satu organ tubuh tersebut berair, misalnya : mata dan lubang hidung (nostril) dipastikan bahwa burung dalam keadaan sakit.


  • Lebih sering berada di lantai kandang.
  • Burung yang sakit parah menunjukan gejala, tidak mau naik ke tenggeran karena terlalu lemah.


  • Vent atau kloaka yang kotor.
  • Burung yang sehat akan memiliki vent atau kloaka yang bersih, bila terdapat kotoran yang menempel sangat banyak, berarti burung mengalami gangguan kesehatan.


  • Bersuara aneh.
  • Burung sehat bernafas normal, bila terdengar suara aneh, kemungkinan burung mengalami masalah pada saluran pernafasannya.


  • Ekor naik-turun.
  • Ekor burung yang naik-turun seirama dengan nafasnya, menunjukkan dalam kondisi kepayahan karena sakit dan berkaitan dengan kelelahan, atau karena takut.


  • Kotoran berbau sangat menyengat.
  • Burung betina akan mengeluarkan kotoran lebih besar ukurannya dari kondisi biasa, dan berbau sangat menyengat bila berada dalam kondisi sedang bertelur dan mengerami, bila gejala itu ada tidak dalam kondisi birahi atau berreproduksi berarti ada masalah kesehatan pada burung tersebut.

    Semoga artikel Tanda gangguan kesehatan pada burung palek ini berguna bagi Anda yang tertarik untuk memelihara atau menangkar burung ini. Salam sukses.